Senin, 25 Juli 2011

Puncak Lawu



Gunung Lawu memiliki dua buah Kawah yaitu Kawah Telaga Kuning dan Kawah Telaga Lembung Selayur, juga terdapat tempat-tempat keramat di sekitarnya, diantaranya Sendang Panguripan, Sumur Jolo Tundo, Gua Sigolo-golo, Sendang Drajad, Sendang Macan, Hargo Tumiling, Pasar Dieng, Hargo Dalem, dan Hargo Dumilah. Segarnya udara pegunungan dan indahnya matahari terbit dipuncak lawu menjadikan kekaguman tersendiri bagi pendaki. Puji syukur kepada sang Kholiq akan kebesaran-Nya, ada rasa yang beda saat berada dipuncak Lawu. Manusia tak ubahnya seperti sebuah titik ditengah luasnya bumi ini.

Dalam pendakian dari Cemoro sewu menuju puncak, kita akan menjumpai 4 buah pondok sebagai pos penjagaan, yaitu pada ketinggian 2.100 m, 2.300 m, 2.500 m dan 2.800 m sebelum akhirnya tiba di Pesanggrahan Hargo Dalem pada ketinggian 3.170 m dan puncak lawu (Hargo Dumilah) pada ketinggian 3.265 meter dari permukaan air laut.

Dari pintu masuk Cemoro Kandang menuju Pos 1 (Taman Sari Bawah) jalanan agak landai berupa tanah yang akan licin bila hujan turun. Sebelum sampai pos 1 terdapat jalan kecil menuju air terjun di bawah kawah. Dari sini bau belerang sudah mulai tercium. Menuju Pos 2 (Taman Sari Atas) jalanan sedikit lebih curam dari sini pendaki bisa melihat asap mengepul dari kawah Gunung Lawu yang berada tepat dibawah belahan bukit Cokro Suryo dan bagian bukit sebelah timur. Dari pos 2 kita akan melewati jalanan yang agak sempit berliku menyisir tebing, disisi lain ada jurang pengarep-arep yang dalam. Disini sering terjadi musibah yang menimpa pendaki saat kabut tebal menutup pandangan. Sepanjang jalur ini memang agak licin dan sering terjadi longsoran karena kondisi jalanan yang menempel di dinding tebing hingga sampai di pos 3. Dari Pos 3 kita akan melewati jalanan yang terjal, di jalur ini pula ada sebuah tempat yang dikeramatkan berupa sumber mata air yang bernama Sendang Panguripan dengan airnya yang jernih dan sejuk dapat diminum langsung tanpa harus takut sakit perut. Bunga edelweiss juga dapat kita jumpai di sela-sela rerumputan dan pepohonan. Dari pos 4 menuju ke puncak jalanan agak mendatar, sedikit menurun, dan ada yang sedikit mendaki, pemandangan indah di atas Tawangmangu akan terlihat di sepanjang jalan ini, dengan menggunakan teropong kita dapat melihat kota Solo dan sekitarnya. Padang rumput, tanaman edelweis, dan megahnya puncak Cokro Suryo terlihat jelas dari pandangan. Selanjutnya perjalana berlanjut ke sasono pertapan Hargo Dalem atau dapat langsung berbelok menuju Puncak Hargo Dumilah sebagai titik tertinggi di Gunung Lawu.
Dari puncak tertinggi Hargo Dumilah kita dapat melihat pemandangan luas mengelilingi bukit. Tampak padang rumput yang amat luas membentang dengan Sumur Jolo Tundo ditengahnya sedalam 5 meter bergaris tengah 3 meter. Sumur ini biasa digunakan untuk bersemedi dan dijadikan tempat oleh guru-guru spiritual mengajarkan ilmunya. Tampak pula dari puncak Hargo Dumilah bagian puncak bukit lain yang lebih rendah seperti Hargo Tumiling dan puncak Cokro Suryo. Menuruni puncak Hargo Dumilah kita bisa menuju ke lokasi lain di sekitarnya seperti mata air Sendang Drajad yang berupa sumur kecil bergaris tengah 2 meter dan memiliki kedalaman 1,5 meter. Meskipun berada di puncak gunung mata air ini tidak pernah kering walaupun diambil terus menerus. Selain sendang drajat ada juga mata air Sendang Macan, tetapi jaraknya sangat jauh dan jalannya menurun menuju arah utara, sehingga jarang didatangi orang.
Dibagian lain di bawah puncak terdapat sebuah bangunan disebut Hargo Dalem untuk berjiarah, disinilah tempat yang dipercaya sebagai kediaman Eyang Sunan Lawu. Hargo dalem merupakan tempat bertahta raja terakhir Majapahit memerintah kerajaan Makhluk halus. Tempat ini berupa makam kuno tempat mukswa Sang Prabu Brawijaya. Menurut para pejiarah, mereka yang datang wajib melakukan upacara ritual (pisowanan) sebanyak tujuh kali untuk dapat melihat penampakan Eyang Sunan Lawu, walaupun terkadang sudah dapat melihatnya sebelum melakukan tujuh kali pendakian.
Yang unik dari puncak Gunung Lawu adalah keberadan warung makan di bawah puncaknya dengan bangunan yang lumayan. Pendaki dapat melepas lelah, makan, minum dan tiduran di warung tersebut, berbeda dengan puncak gunung lain di dunia. Inilah keunikan Gunung Lawu dengan ketinggian 3.268 meter.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger